Audio pecah, LED mati, atau MCB “jeglek” bisa merusak seluruh pengalaman tamu. Estimasi daya yang benar memastikan semua perangkat nyala stabil, aman, dan sesuai regulasi venue.

Dasar cepat (biar nggak salah hitung)

  • Daya (Watt) = Tegangan (Volt) × Arus (Ampere) × PF
  • PF (Power Factor): 1 untuk beban resistif, ±0,9 untuk SMPS/LED, bisa turun di beban motor/pompa.
  • Arus 1-fase (A) ≈ W / (230 × PF)
  • Arus 3-fase (A/phase) ≈ W / (√3 × 400 × PF)
  • Rule of thumb margin: tambah 30–40% dari total beban untuk inrush/peak & cadangan.

Klasifikasi beban yang umum di event

  • Audio (amp, mixer, prosesor, monitor): beban dinamis, butuh headroom.
  • Lighting (PAR LED, moving head): LED hemat tapi inrush saat start.
  • LED Screen: bedakan average vs peak (misal 300 W/m² rata-rata, 600 W/m² puncak).
  • Backline & Multimedia: laptop, playback, charger.
  • Operasional: registrasi, F&B, dekor, pompa/AC portable.

Langkah perhitungan (step-by-step)

  1. List semua perangkat + daya (W) per unit.
  2. Hitung subtotal per kategori (audio, lighting, LED, dll).
  3. Terapkan faktor simultan/duty (audio 0,6–0,7; lighting 0,7; LED pakai average + cek peak).
  4. Tambahkan margin 30–40% untuk aman.
  5. Tentukan 1-fase vs 3-fase (di atas ±8–10 kW lebih nyaman 3-fase).
  6. Pilih genset dengan target loading 60–80% (efisien & stabil).
  7. Rancang distribusi: MCB/ELCB, pembagian fase seimbang, ukuran kabel, grounding.

Contoh cepat (event 300 pax – panggung kecil)

Inventaris (perkiraan):

  • Audio: 2 power amp @1.500 W = 3.000 W; mixer+prosesor 200 W → 3.200 W
  • Lighting: 8 PAR LED @50 W = 400 W; 4 moving head @200 W = 800 W → 1.200 W
  • LED screen P3: 3×2 m = 6 m²; avg 300 W/m² = 1.800 W (peak 3.600 W)
  • Multimedia & FOH: 300 W
  • Operasional (registrasi, dekor, F&B ringan): 500 W

Total teoretis (avg) = 3.200 + 1.200 + 1.800 + 300 + 500 = 7.000 W (7 kW)
Tambahkan margin 40%9,8 kW ≈ 10 kW.
Karena LED punya peak tinggi, sediakan headroom ekstra. Pilih genset 20 kVA (≈16 kW pada PF 0,8) agar tetap di 60–70% load dan enteng menghadapi puncak.

Tip: Bila venue menyediakan 3-fase 400 V, sebar beban seimbang per fase (selisih ≤10%). LED dan lighting sering ditempatkan pada fase berbeda dengan audio untuk mengurangi noise & drop lokal.

Distribusi daya yang aman

  • Panel distribusi: MCB induk + ELCB/RCD 30 mA untuk proteksi kebocoran arus pada jalur publik.
  • MCB per cabang: sizing 125% dari arus kerja, lalu naikkan ke standar terdekat.
  • Ukuran kabel (indikatif, run pendek):
    • s.d. 20 A → 2,5 mm²
    • s.d. 32 A → 4 mm²
    • s.d. 40 A → 6 mm²
      Panjang kabel memengaruhi voltage drop—naikkan penampang bila run >25–30 m.
  • Grounding: satu titik referensi; hindari loop.
  • Proteksi fisik: gunakan cable ramp, jauhkan dari area basah & jalur evakuasi.

Praktik terbaik di hari-H

  • Load sheet final + pembagian fase ditempel di panel.
  • Line check perangkat berdaya besar nyala bertahap (soft-start).
  • Monitoring tegangan & arus per fase (clamp meter/panel meter).
  • Spare: MCB, konektor, kabel roll, UPS kecil untuk mixer/laptop kontrol.
  • Briefing kru: siapa PIC listrik, SOP darurat, lokasi APAR & jalur evakuasi.

FAQ singkat

Q: Boleh gabungkan audio & lighting satu fase?
A: Bisa, tapi lebih bersih jika dipisah fase/feeder, mengurangi noise & drop lokal.

Q: Genset 20 kVA cukup untuk 10 kW?
A: Ya, pada PF 0,8 setara ±16 kW. Targetkan 60–80% load agar responsnya stabil.

Q: Kenapa LED sering bikin MCB trip saat dinyalakan?
A: Inrush current. Pakai sequencer/nyala bertahap dan sediakan margin MCB.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *