Berikut panduan praktis memilih sound system yang sesuai dan berkualitas untuk berbagai jenis event di Lombok—mulai dari meeting kecil di Mataram, wedding di Senggigi, hingga konser pantai di Gili.

1) Tentukan kebutuhan berdasarkan format & audiens

  • Format acara: seminar/talkshow (prioritaskan kejelasan vokal), wedding (musik & vokal seimbang), konser/mini festival (energi musik & coverage luas).
  • Jumlah audiens:
    • s.d. 150 pax: 2 speaker 12–15” + 1–2 subwoofer, mixer 8–12 channel, 2 monitor.
    • 150–500 pax: 2–4 top atau small line array, 2–4 sub 18”, mixer 16–24 channel, 4 monitor.
    • >500 pax: line array bertingkat + sub array, mixer 32+ channel, monitor panggung memadai/IEM.

2) Kenali karakter venue di Lombok

  • Indoor vs outdoor: ruang keras (ballroom) butuh tuning EQ & delay; outdoor butuh jangkauan dan kontrol arah (line array/point source berdisiplin).
  • Cuaca & kelembapan: angin laut Senggigi/Gili dan hujan mendadak—siapkan cover hujan, speaker dengan rating IP atau minimal rain cover, silica gel untuk perlindungan.
  • Akses & listrik: venue pulau memerlukan waktu loading lebih lama; siapkan genset berkapasitas cukup (20–60 kVA tergantung skala), grounding yang baik, dan distribusi daya terukur.

3) Pilih tipe sistem yang tepat

  • Point source (pasangan speaker di kiri–kanan): efisien untuk ruangan kecil–menengah, cepat pasang.
  • Line array: cakupan merata dan kontrol sebaran untuk jarak jauh/kerumunan besar.
  • Subwoofer: tentukan jumlah & penempatan (center/left-right) untuk bass yang rata tanpa “boomy”.
  • Delay speaker: berguna untuk venue memanjang (mis. pantai Mandalika) agar level merata tanpa memekakkan depan panggung.

4) Perlengkapan penunjang yang sering terlupa

  • Mixer: pilih sesuai jumlah channel (band lengkap + mic MC + playback). Fitur scene snapshot membantu transisi program.
  • Mic: kombinasi dynamic (handheld) untuk vokal live dan condenser/lavalier untuk talkshow; siapkan spare.
  • Wireless: lakukan scan frekuensi untuk menghindari interferensi; sediakan baterai cadangan.
  • DI box untuk laptop/synth, stand mic kokoh, kabel berkualitas, dan stage box rapi.
  • Monitor panggung/IEM: kunci kenyamanan performer.

5) Operator & proses soundcheck

Kualitas hasil tidak hanya di perangkat, tapi juga engineer. Pastikan vendor menyediakan FOH engineer berpengalaman dan stage crew cukup. Lakukan soundcheck terstruktur: line check → gain staging → EQ dasar → balancing → cek area (jalan kaki ke titik jauh) → set limiter agar aman.

6) Keselamatan & compliance

  • Pasang proteksi arus (MCB/ELCB), UPS kecil untuk perangkat kontrol (laptop/mixer digital).
  • Amankan kabel dengan cable ramp; hindari jalur basah.
  • Koordinasikan batas kebisingan dengan venue/lingkungan, terutama area wisata.

7) Checklist vendor & SLA

  • Berikan stage plot & input list minimal H-7.
  • Minta daftar gear detail (merek/seri), foto rig, referensi event serupa.
  • Tanyakan timeline loading–rigging–soundcheck, garansi performa (SPL/coverage), teknisi on-site selama acara, dan backup plan (spare mic, spare amp, rain plan).

8) Estimasi anggaran cerdas

Prioritaskan kualitas speaker & engineer dibanding aksesori. Untuk skala menengah, alokasikan 20–30% dari total produksi ke audio (tergantung kebutuhan panggung). Ingat, audio yang jelas dan merata akan menentukan persepsi profesional keseluruhan event.

Kenali format & audiens, pahami venue khas Lombok, pilih sistem (point source/line array) yang sesuai, pastikan suplai daya aman, pekerjakan engineer andal, dan kunci semuanya dengan soundcheck yang disiplin serta rencana cadangan. Dengan itu, event Anda akan terdengar prima—di ballroom Mataram, pantai Senggigi, hingga panggung Gili.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *